Kuliner khas Bali tidak saja disajikan untuk memuaskan rasa lapar manusia, di Bali beberapa kuliner sebenarnya berfungsi untuk Upacara Agama. Seperti misalnya Ayam Betutu, Be Guling, Lawar, dll. semua dipersembahkan untuk Upacara Yadnya. Dan salah satu jajan yang turut serta dipersembahkan dalam Upacara Agama di Daerah Bali adalah Jajan Uli. Jaja uli merupakan makanan khas bali yang diwariskan oleh
nenek moyang orang Bali. Jaja uli ini biasanya digunakan sebagai sesajen pada saat odalan
seperti hari raya galungan, hari raya kuningan, hari raya pagerwesi dan lain –
lain.
Terbuat dari bahan dasar tepung beras jaje uli ada dua variasi yaitu jaja uli berwarna putih dan jaja uli berwarna coklat. Jika yang jaja uli putih dibuat dengan campuran gula pasir,maka jaja uli kering coklat dibuat dengan campuran gula bali. Namun walaupun berbeda warna jaje tersebut rasanya tetap enak. Jaje uli ada yang dijual basah atau digoreng kering. Untuk mendapatkan Jajan Uli ini tidaklah sulit, anda bisa mendapatkannya di Pasar-pasar tradisional yang terdapat di daerah Bali. Dan dibeberapa warung yang khusus menjual alat-alat dan perlengkapan Upacara Agama di Bali.
Bahan – bahan yang diperlukan :
- Ketan
- Parutan kelapa
- Gula
- Garam
- Tepung beras
- Ketan direndam selama satu hari didalam panci
- Keesokan paginya, ketan disaring hingga bersih
- Setelah bersih, ketan dikukus menggunakan panci selama 15 manit
- Setelah 15 menit, ketan tersebut dituangkan ke nampan yang terbuat dari bambu
- Setelah semua dituangkan, campurkan parutan kelapa secukupnya,garam , tepung beras, dan gula secukupnya lalu haduk hingga merata
- Setelah semuanya telah tercampur , masukan ketan yang telah tercampur tersebut ke dalam panci untuk dikukus kembali, selama 15 menit
- Setelah 15 menit berselang ketan yang telah tercampur tersebut dituangkan kembali ke nampan , lalu ditumbuk menggunakan kayu hingga halus
- Setelah halus , ketan tersebut dibentuk menjadi seperti tabung dengan menggunakan janur
- Setelah selesai membentuk , ketan di diamkan selama sehari agar menjadi padat
- Keesokan paginya, janur dilepas dan ketan tersebut sudah menjadi jaja uli basah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar