Nasi Yasa merupakan salah satu makanan Tradisional khas Bali, yang telah dikenal sejak dulu silam dari masyarakat agraris Bali yang hidup di pedesaan. Secara historis belum diketahui kapan tradisi
persembahan nasi yasa mulai dibuat dan
dilakukan oleh masyarakat Tradisional Bali. Persembahan nasi yasa ini umumnya
oleh keluarga atau komunitas banjar/ desa yang menyelenggarakan yadnya atau
ritual dan dimaksudkan untuk mengiringi dan menyempurnakan doa dan rasa bhakti
warga masyarakat kepada Tuhan (Sang Hyang Widhi Wasa).
Persembahan suci
dalam bentuk nasi yasa diberikan kepada mereka yang ngayah (membantu
bekerja) dalam kegiatan Dewa Yadnya, Pitra Yadnya dan jenis ritual lainnya.
Selain itu, Nasi yasa juga dipersembahkan untuk arwah leluhur.
Adapun Bahan-Bahan yang diperlukan untuk membuat Nasi Yasa yaitu :
- Beras
- Telur
- Ayam
- Belut
- Mentimun
- Terong (Hijau kecil)
- Daun Kemanggi
- Bumbu-Bumbuan : kunir, laos, sereh, daun salam
Cara Membuat Nasi Yasa yaitu :
- Beras terlebih dahulu direndam kurang lebih 15-30 menit.
- Kemudian dikukus setengah matang.
- Selanjutnya diaron/ dicampur dengan santan yang telah dibumbui kunir, daun salam, sereh yang sudah direbus.
- Setelah air santan dan kunirnya meresap secara merata, selanjutnya nasi aronan dikukus hingga matang kira-kira 20 menit.
- Bahan lainnya seperti ikan, belut digoreng, telur direbus dan daging ayam disuir-suir.
- Nasi Yasa dilengkapi saur dan sambal.
- Kemudian Nasi Yasa (nasi kuning) yang telah matang disiapkan dalam wadah tamas (terbuat dari janur).
- Nasi diratakan dalam tamas, kemudian diatasnya ditaburi dengan ikan laut, belut, telur rebus yang dibelah, ayam goreng yang disuir-suir, sambal, irisan mentimun, irisan terong hijau dan daun kemangi (kecarum).
- Nasi Yasa siap disajikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar